Ruam Popok Itu Apa Sih? Ini Di Penjelasannya
Pada kenyataannya, masih ada sebagian dari masyarakat kita yang belum terlalu familiar dengan istilah ruam popok. Perlu kalian ketahui, ruam popok pada bayi merupakan iritasi kulit di area yang tertutup popok seperti pantat, lipatan paha, dan kelamin. Pada umumnya, ruam popok akan ditandai dengan adanya warna kemerahan di kulit yang terkadang disertai dengan luka lepuh atau menggelembung.
Menurut informasi yang didapat, masalah ruam ini diakibatkan karena beberapa faktor seperti kulit yang sensitive, infeksi, paparan tinja atau urine di dalam popok, dan gesekkan popok yang terlalu ketat. Meskipun bukan masalah yang serius, namun kondisi ruam ini tidak boleh disepelekan. Mengapa demikian? Pasalnya, kondisi ruam tersebut dapat membuat bayi menjadi tidak nyaman sehingga mudah rewel. Bahkan yang lebih gawatnya lagi, apabila kondisi ruam dibiarkan bisa memicu infeksi jamur dan bakteri pada kulit bayi lho!
Ciri-ciri dan Gejala Ruam Popok Yang Harus Kalian Ketahui
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kondisi ruam ini akan ditandai dengan warna kemerahan pada kulit di area lipatan paha, pantat, dan kelamin. Lama kelamaan, bintik-bintik tersebut akan membesar sehingga menutupi area yang tertutup popok (apabila tidak segera diobati). Tingkat terparahnya, maka kulit akan terlihat lebih merah dan mulai mengelupas serta tekstur kulit yang menjadi kasar.
Pengobatan Ruam Yang Bisa Anda Lakukan Di Rumah:
1. Menjaga Popok Tetap Bersih dan Kering
Cara pertama yang bisa anda lakukan untuk mengatasi ruam pada bayi, yakni dengan menjaga popok tetap bersih dan kering. Dalam hal ini, segeralah ganti popok bayi yang sudah basah dan kotor dengan popok yang baru secara rutin. Selain itu, anda juga harus mengganti popok bayi di malam hari hingga ruamnya membaik.
Setelah buang air kecil atau besar, segera bersihkan kulit bayi dengan tisu basah non alcohol. Jika sudah demikian, keringkan kulit bayi lalu olesi dengan salep atau krim sesuai anjuran dokter. Agar kulit bayi tetap bersih, mandikan bayi secara rutin sebanyak 2 kali sehari.
2. Biarkan Kulit Bayi Bernapas
Jika kulit bayi yang terlalu lembab, maka bisa memicu peningkatan pertumbuhan jamur dan bakteri yang membut ruam menjadi lebih parah. Dalam hal ini, biarkan kulit bayi terpapar udara sesering mungkin dengan cara seperti dibawah ini:
Hindari pemakaian produk yang bisa memicu iritasi yang memiliki kandungan seperti fenol, benzokain, diphenhydramine, dan salisilat.
Apakah Masalah Ruam Popok Harus di Bawa ke Dokter?
Apabila kulit bayi tidak kunjung membaik setelah beberapa hari pengobatan di rumah, sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter terdekat. Pasalnya, terkadang bayi membutuhkan resep pengobatan dari dokter untuk mengobati masalah ruam tersebut. Bayi anda harus dibawa ke dokter, jika mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
Menurut informasi yang didapat, masalah ruam ini diakibatkan karena beberapa faktor seperti kulit yang sensitive, infeksi, paparan tinja atau urine di dalam popok, dan gesekkan popok yang terlalu ketat. Meskipun bukan masalah yang serius, namun kondisi ruam ini tidak boleh disepelekan. Mengapa demikian? Pasalnya, kondisi ruam tersebut dapat membuat bayi menjadi tidak nyaman sehingga mudah rewel. Bahkan yang lebih gawatnya lagi, apabila kondisi ruam dibiarkan bisa memicu infeksi jamur dan bakteri pada kulit bayi lho!
Ciri-ciri dan Gejala Ruam Popok Yang Harus Kalian Ketahui
Seperti yang sudah disebutkan pada ulasan diatas tadi, bahwa kondisi ruam ini akan ditandai dengan warna kemerahan pada kulit di area lipatan paha, pantat, dan kelamin. Lama kelamaan, bintik-bintik tersebut akan membesar sehingga menutupi area yang tertutup popok (apabila tidak segera diobati). Tingkat terparahnya, maka kulit akan terlihat lebih merah dan mulai mengelupas serta tekstur kulit yang menjadi kasar.
Pengobatan Ruam Yang Bisa Anda Lakukan Di Rumah:
1. Menjaga Popok Tetap Bersih dan Kering
Cara pertama yang bisa anda lakukan untuk mengatasi ruam pada bayi, yakni dengan menjaga popok tetap bersih dan kering. Dalam hal ini, segeralah ganti popok bayi yang sudah basah dan kotor dengan popok yang baru secara rutin. Selain itu, anda juga harus mengganti popok bayi di malam hari hingga ruamnya membaik.
Setelah buang air kecil atau besar, segera bersihkan kulit bayi dengan tisu basah non alcohol. Jika sudah demikian, keringkan kulit bayi lalu olesi dengan salep atau krim sesuai anjuran dokter. Agar kulit bayi tetap bersih, mandikan bayi secara rutin sebanyak 2 kali sehari.
2. Biarkan Kulit Bayi Bernapas
Jika kulit bayi yang terlalu lembab, maka bisa memicu peningkatan pertumbuhan jamur dan bakteri yang membut ruam menjadi lebih parah. Dalam hal ini, biarkan kulit bayi terpapar udara sesering mungkin dengan cara seperti dibawah ini:
- Biarkan bayi tanpa ppok selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari, terlebih setelah kulitnya dibersihkan atau ketika tidur siang
- Pakailah popok yang ukurannya lebih besar, agar tidak menimbulkan gesekkan serta agar udara bisa masuk ke kulit di area popok
Hindari pemakaian produk yang bisa memicu iritasi yang memiliki kandungan seperti fenol, benzokain, diphenhydramine, dan salisilat.
Apakah Masalah Ruam Popok Harus di Bawa ke Dokter?
Apabila kulit bayi tidak kunjung membaik setelah beberapa hari pengobatan di rumah, sebaiknya anda segera berkonsultasi dengan dokter terdekat. Pasalnya, terkadang bayi membutuhkan resep pengobatan dari dokter untuk mengobati masalah ruam tersebut. Bayi anda harus dibawa ke dokter, jika mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
- kondisinya semakin parah
- Tidak kunjung membaik meskipun sudah diobati
- Ruam yang menimbulkan bintik berisi cairan, atau menimbulkan luka berdarah
- Bayi tampak terlihat kesakitan ketika buang air kecil maupun besar
- Munculnya ruam yang disertai dengan demam
Belum ada Komentar untuk "Ruam Popok Itu Apa Sih? Ini Di Penjelasannya"
Posting Komentar